Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Elok Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Elok Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Elok Sekantor, Hasrat-Bispak31 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа seusai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn buat mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut di acara reality show di salah satunya tv swasta, Presenternya, Ines, begitu seksi. saya napsu sekali memandangnya, Waktu show, bodynya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat dan jeans yang ketat.

Toketnya yang besar nampak amat mencolok. Bokongnya yang besar  terlihat amat menantang.Sebab tank topnya sepinggang, puser serta pinggangnya kerap nampak lantaran ia sangatlah aktif bergerak.

Acara itu yakni acara cari pasangan. Di satu peluang, saya berujar pada Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari mula kita bertemu, saya telah suka dengan kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Elok Sekantor

"Kan Ines host nya, tidak tergolong dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau lainnya" "Tak ah, saya milih Ines saja yach". "Jika getho kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ujarnya sembari tersenyum. Waktu hingga sampai waktunya mesti memastikan saya tidak memutuskan siapa-siapa saja

Ines cuman tersenyum waktu saya menjelaskan alasanku tak menunjuk, "Kan saya penginnya milih Ines tetapi tidak dapat". Usai acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pula saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar pula dari resor, masih pakai baju seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia memohon to the poin. "Bole sekali, tetapi pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum suka ngobrolnya sich".

Belum suka ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", tuturnya nantangin. "Bila saya mohon dipuasin lainnya, Ines mo muasin saya tidak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat ditata", kata Ines sembari masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines begitu open.

Ia crita pengembaraan sexnya dengan sejumlah lelaki, khususnya yang bukan abg. Ia ngomong udah satu bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, jika getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tidak termaksud abg, jadi bisa donk turut dalam pengembaraan Ines".

"Dapat ditata kok mas". Waktu perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu saja. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Jika napsu sich dari barusan Nes". "Jika dah napsu maknanya dah ngaceng ya mas", ujarnya sembari mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo simak terlebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia lekas turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belum sempat merasa yang sebesar dan selama ini", ujarnya sembari keluarkan kontolku. Lekas dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk dan mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas dan kebawah. Saya jadi melenguh kepuasan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Gak kok Nes, secepatnya sampai", kataku sembari memercepat pergerakannya kendaraanku.

Tidak lama setalah itu, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines mengakhiri sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, miliki kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang penting nginep. Saat ini kembali kosong, sehingga kita gunakan saja yach". Kami ketujuan sisi belakang rumah, ada kolam renang disitu. Tempatnya teduh sebab banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi maka dari itu tidak mungkin ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan di pinggir kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya merengkuhnya. Kucium pipinya sekalian jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi mukanya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak kuat lama-lama tunggu pada akhirnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku dalam mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, hingga napas kami berdua jadi tak memiliki aturan.

Sebentar kecupan kami berhenti untuk menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka dari itu jempolku dapat mencapai permukaan dadanya sembari membelai pangkal lengannya. Bibirku saat ini turun sapu lehernya sejalan telapak tanganku meraih toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines menggelinjang bagaikan cacing kepanasan terserang terik mentari. Nada rintihan berulang-ulang keluar mulutnya sewaktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang tingkatan. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang lagi meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghindari, lantaran ia melepaskan tanganku mengelus serta meremas toketnya yang montok. "Nes, saya mau lihat toketmu", ujarku sembari menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines selanjutnya buka tank hebat ketatnya di depanku. Saya takjub memandang toketnya yang tertutup oleh BH memiliki warna hitam. Toketnya demikian membusung, menentang, serta turun naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sekalian tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya meredam tangan Ines sewaktu ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malah dengan kondisi BH-nya yang kendur karena tanpa pengait sesuai itu membikin toketnya makin melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengatakan keelokan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terkonsentrasi ke pentilnya yang punya warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar sedang ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun mau merasakan toketnya. "Egkhh.." rintih Ines waktu mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Kadang-kadang kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka membuat Ines menarik rambutku. Suka nikmati toket yang sisi kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belumlah sempat kunikmati. Rintihan-rintihan serta desahan kesenangan keluar mulut Ines. Sekalian menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sebentar di pusarnya lalu perlahan-lahan turun memutari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya sisi dalam lebih dahulu sebelumnya saya memilih untuk meraba nonok nya yang tertutup oleh celana jeans ketat yang dikenai Ines. Saya secara mendadak menyudahi pekerjaanku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Wanita Elok Sekantor

Ines terheran sebentar melihatku, lalu matanya terpejam kembali di saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sekalian melihat badan Ines yang tergelintang di dipan.

Menentang Kulitnya yang kurang begitu putih membuat mataku tidak suntuk menyaksikan. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya kelihatan terlampau kendur pada pinggangnya akan tetapi pada sisi pinggulnya demikian serasi untuk memberikan lekukan bokongnya yang prima. Bahagia melihat badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi beberapa bagian dari permukaan paras serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang lumayan kendur. Jariku bergerak gesit menyeka serta membelai selangkangan Ines masih yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya benar di atas nonok nya, basah.

Saya lagi permainkan jemari tengahku buat mengilik sisi yang paling personal badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan menuju ke kiri, ke kanan serta kadang-kadang bergoyang untuk menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini hingga jembut keriting yang tumbuh disekitaran nonok nya hampir semua keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya lumayan Inesikkan saat saya cukup masalah menarik celana jeans Ines. Aku juga lepaskan pakeanku. Status kami saat ini sama tinggal kenakan CD. Badannya lebih seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Seharusnya kuakui badannya demikian menarik dan menarik, dipenuhi dengan seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines berubahkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya lebih kurang 18 cm dan lumayan gendut dibelai dan digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian oke mengisyaratkan Ines juga demikian ahli dalam perihal yang satu berikut. "Tangan kamu pandai pun ya, Nes,"´ ujarku sembari melihat tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sembari cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang udah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka dari itu Ines kesenangan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih bebas" kataku. Ines ketawa sembari mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Tidak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan hanya kepalanya yang masuk. Itu pun telah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas berucap begitu Ines langsung ketawa kecil. "Kalaupun yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sembari menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengerang sembari menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya merasai nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, tentu sangat nikmat kalaupun kontolku yang diurut, pikirku. Selekasnya CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang udah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku maka dari itu saya terasa kenikmatan. Saya tidak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di sekeliling nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang telah mengeras.

kontolku sekarang telah siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines juga mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mendapat bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama