Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon, Hasrat-Bispak31 Berasal dari temanku yang mau pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini cukup awut-awutan masalahnya memanglah saya baru pertama saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tak semua namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Pada kali pertama saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception serta dari sana saya mengucapkan kemauan buat pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sekejap lantaran lagi repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat kurang lebih siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak dilihat ada temanku pada semuanya orang itu.  Barangkali ia belum tiba, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa mengira-ngira usia mereka, mereka berusia lebih kurang 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih sangsi dikarenakan salon ini serius seperti salon pada biasanya.

Selesai beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya dapat pangkas rambut sekalian menunjuk ke satu diantara lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang diputuskan. Beberapa menit selanjutnya seseorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tukasnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang udah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam dalam tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semuanya badanku buat menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Benar-benar tak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian masih menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama teman, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali tiap hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya tuntas, sekalian memberinya panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang dan di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya cukup rahasia, dadanya sebesar Stella tetapi lantaran bodi badannya yang lumayan pendek maka dari itu payudaranya bikin ngiler semuanya mata lelaki untuk menikmatinya.

Dan Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian memikat, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu dalam hari Senin serta di daerah yang udah disetujui. Seusai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat punya warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semuanya pirsawan disontakkan oleh satu episode. Stella nampak terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella mengucapkan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, memang seluruhnya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tuturnya perlahan tetapi tentu.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya terasa kamu tidak seperti laki laki yang sempat saya mengenal. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau sesudah saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya  senang dengan kamu, Tel.. namun kamu pengin khan kalau kita gak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali lagi ke jalanan.

Beberapa saat lantas ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu sedang mendesak lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan bergerak ke bawah. Saya telah sungguh-sungguh terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesusahan pada waktu mau buka ikat pinggangku lantaran ia cuman memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia semakin turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada pada sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan laksana kepuasan yang tidak pernah berakhir, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap saat kutundukkan parasku lihat apa yang dilakukan tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sejenak Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak dan kedengar suara unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan lantas kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir dan lidahnya sampai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta mengelitik seluruhnya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari selingan celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan satu diantara jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa menggapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya gak bisa kembali lihat ke bawah. Badanku makin lama kian meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melaksanakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, tidak pernah saya disedot seperti berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia dilihat tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Bila kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta kemudian menjulurkan lidahnya keluar dan tentang ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya lagi bertarung buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sesaat lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya semakin cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba ke bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku bermain pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya dapatkan sebuah kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Lebih lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah udah berapakah orang yang lihat kesibukan kami terlebih beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu serius membiusku maka saya telah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, menarik serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk lihat yang lagi dilakukan Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar akan tetapi dia terus di sikapnya. Kadangkala dia tambahkan seluruhnya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tak tahann.." kataku cukup lirih mengendalikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella kian cepat dan berulangkali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari masih digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergeser ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Elok Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk dan membereskan busananya. Aku juga beres-beres kemejaku seadanya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan pakaianku. Sekian hari selanjutnya, saya main ke kos Stella dan di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella balik dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di satu diantara perusahaan penyuplai layanan komunikasi gadget. Sedang saya masih tetap sebagai animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Seusai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya serta dia menyampaikan jika semuanya buruh yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tak ketahui bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak paham apa salon merupakan samaran atau sex merupakan suatu tambahan. Ia menyampaikan kalau untuk membawa keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang harus bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam sesudah mandi setelah dari kerja atau selesai makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Entahlah hingga kapan seluruhnya akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lewati serta udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya kian terbius oleh kepuasan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama