CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak31 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah merusak kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas masalah Ryoko tuntas, Sani memang kembali lagi ke sana. Namun ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah dikeluarkan, Anda sudah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada di tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah lembaga dan keluarga, Bambang Harjadi lantas udah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa tergoyang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak tampak di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Kendati penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, dan terciprat saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan berujar padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR

Sesaat Sani terheran. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Heboh penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka lagi sesi baru saat sekian hari ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri dijumpai udah dihentikan secara tidak hormat sebab bisa dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam terus menyajikan sejumlah hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka sedang ada di dalam satu warung kecil di lokasi jorok, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" heboh seseorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat gak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar kotor lihat kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, ingin turut tonton film heboh tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengusung kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menentang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani saat sedang menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, dan sejumlah foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Gua pengen tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Mari bayar, tak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun bila aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya terlebih dulu yang gunakan ia. Saya kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang di situ singkirkan seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Sampai tak pakai pakaian ini. Marilah, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu memanfaatkan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terkenang peristiwa-kejadian sama sewaktu masih menyusup, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja ingin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerepotan berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencaci-maki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tidak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak berhasil capai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Walau riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya selalu lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa gak miliki harga diri kembali setelah dibuat malu di mata khalayak, diberhentikan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri sewaktu mabok. Karena itu ia juga tidak pikir beberapa macam sewaktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama dengan yang didakwakan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah area yang layak untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa berbicara atau berhubungan sang bapak, dia segera menanggalkan busana laki laki hidung belang itu, selanjutnya menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur mendapatkan service kelas atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak memikir memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dirinya sendiri, gak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya terus tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani kecewa. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, walaupun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tetapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan gerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awal kalinya, serta dia memanglah tidak pengin kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN MONTOK MENJADI PELACUR

Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, serta perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang saat ini terselak, serta usaha seharusnya buat memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya layanan terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu kalaupun banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini tengah mengurut dada sebab mesti melepaskan bintangnya jadi gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat sewaktu dia masuk ke kamar serta lihat Sani celentang semaput tidak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani karier sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, bahkan juga kenggunannya semakin terpancar walaupun dia gak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up malahan membutanya jadi amat anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang menghendaki servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakannya membikin konsumennya demikian mencintai dianya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak akan mengerti kalaupun si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya beberapa pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk bikin banyak tamunya berasa seperti lelaki istimewa.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Walaupun realitanya apabila bukan dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang diraih Sani mulai membikin seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Karena saat sebelum Sani tiba dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada bagian Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan tapi dengan suara tegas.


"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram bagaikan anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana disebutkan Mira, sebab dia sendiri sudah berulangkali mencicip kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud saat tanpa jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama