CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8, Hasrat-Bispak31 Tau-tau saya jadi ingin ketahui apa yang terjadi padaku barusan saat lagi saya tidak sadarkan diri. Karenanya saya ambil mobile-phoneku, serta mengontak telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku sewaktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain pun bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, serta kudengar suara gagang telephone yang dimasukkan.

Tidak lama saya menanti, dan selesai saya dengar nada Wawan, saya lekas bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tak sadar diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan memperjelas tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba semaput. Saya serta segalanya hingga sampai terkejut non, terus kami seluruh coba bangunin non Eliza, tetapi hingga sampai lebih kurang sepuluh menit juga non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin ketahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya dan lainnya menerka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, tetapi non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Berbudiin pun saya suruh tolong bangunin non. Terus mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah mengetahui saya tak sadar diri, malahan diedel edel seperi itu. Selalu setelahnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia tiba?", dengan sedikit dongkol saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya jadi terangsang memikirkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was review non gak sadar. Jika tahu non gak apa apa serta selanjutnya bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai suka. Belum juga Suwito serta Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang malahan dapat bisanya selalu ceritakan sembari menggerundel.

Tetapi hatiku kian tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil ada di belakang menyadarkanku serta membuatku terperanjat 1/2 mati. Jadi saya meluncurkan mobilku serta meminggir sementara, karena saya risau pikiranku kembali rusuh sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah di saat saya terbujuk kata-kata Wawan barusan. Serta yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani memikirkan peluang ada orang yang melihatku pas saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin bisa memberinya peluang ke orang itu buat menambahkan penderitaan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Tidak boleh menyimpang lagi! Ditanyakan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak untuk menyingkirkan nafsu birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menambahkan ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberi pertanyaan tanyain, lagian kami kan gak punyai uang non. Selalu bertepatan non Natalia telephone, nanyain non. Kami ngomong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Selalu non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu menunggu non Natalia ada. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan pakaian tidurku barusan, jadi saya tidak sampai ditemui pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya sudah ketahui terkait semuanya yang mau kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telpon.

"Ya telah bila begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi tidak butuh dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya bakal menekan tombol end call di saat kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya menghardik dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan rada cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga dalam rumah Cie Natalia kurang lebih jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semuanya barangku udah ada pada kamar Cie Natalia. Tentu sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi tonton sama rekan-rekan, kamu ingin tidak turut Cie Cie pergi melihat?", bertanya Cie Natalia di saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit kuatir. Saya tengah menanti telephone Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya tidak akan dapat bicara dengan bebas pada Andy. Namun saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, jadi saya memilih untuk bicara terang-terangan pada Cie Natalia.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji ingin telpon selekasnya", dengan malu saya mau tak mau menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Zaman sama rekan? Hayo… kawan apa kawan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia mohon pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengusikk puas.

Secara singkat, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, dan saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya tidak kesepian, lantaran Andy mengontakku saat pukul delapan malam. Serta bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu nyatanya cerdas melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas berbagai hal, dan sama sama cerita khususnya perihal sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sebetulnya kami saling belum mengantuk, atau sedikitnya saya belum terasa mengantuk.

Tetapi saya tidak sedap sebab Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan  jika pulsanya habis bisa lebih banyak. Toh saya kan dapat berbicara dengan Andy sehari-hari di sekolah? Bahkan juga, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja bila saya tiba untuk kebaktian yang diawali di jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya terpaksa sekali berkata ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua saling sempat tercenung sekejap.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya senang kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas waktu saya ucapkan kata sukai barusan.

"Mm… bila getho sudah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup percakapan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh mencintaiku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharap Andy nyata-nyata jadi doiku?

Sesudah segalanya tuntas, saya ganti busana tidur. Kemeja kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya menanti Cie Natalia pulang. Sempat tebersit dalam pikiranku, apa ya yang sudah dilakukan Jenny, Sherly serta Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir bakal nasib jelek yang menghantam diriku waktu saya harus pasrah disetubuhi oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny mesti layani semua?

Tau-tau saya sadar bakal gempuran hasrat yang menerpa badanku saat lagi saya mengayalkan semuanya itu, jadi saya usaha menggeser pikiranku dari 3 pujaan hatiku itu secara melihat TV. Namun sesudah lumayan lama saya saksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA MONTOK PART8

Kupikir Cie Natalia gak dapat berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat terkait peristiwa apa yang sudah mengenaiku sepanjang hari ini. Jadi saya mematikan TV itu serta saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak kegiatan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti pula belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa bila esok saja saya anyar memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah famili sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Tentu itu Cie Natalia yang anyar pulang. Namun saya telah begitu malas untuk kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, dan selang berapa saat saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama